Departemen Perdagangan RI (Depdag) mengadakan pertemuan bilateral dengan Turki di Istanbul pada 17-18 September 2008, kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan Sidang Komisi Bersama Indonesia - Turki untuk Kerjasama Ekonomi dan Teknik (KBIT-7). Forum yang dihadiri juga oleh 50 pengusaha Indonesia dan Turki ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan hubungan perdagangan sekaligus ajang promosi investasi di Indonesia dan Turki.
“Indonesia adalah negara tujuan investasi yang sangat prospektif, karena memiliki sumber daya alam dan jumlah populasi yang sangat besar, serta perekonomian yang sudah stabil. Oleh karena itu Indonesia bisa menjadi salah satu negara tujuan investasi Turki yang utama,” ujar Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu yang ikut serta dalam acara tersebut. Melalui Forum Bisnis ini, tambah Mari, diharapkan dapat meningkatkan perdagangan bilateral, memperluas peluang investasi, serta membuka peluang ekspor-impor dan investasi baru yang belum tergarap oleh sektor swasta masing-masing Negara.
Bagi Indonesia, Turki merupakan pasar yang cukup menjanjikan. Dengan GDP per kapita US $12.900 dan jumlah penduduk 71,9 juta jiwa, serta kemungkinan besar Turki menjadi anggota Uni Eropa, Turki dapat dijadikan sebagai salah satu pintu masuk produk ekspor Indonesia ke wilayah Eropa lainnya. Untuk tahun 2003 perdagangan bilateral Indonesia-Turki masih sekitar US $312 juta dan tahun 2007 perdagangan antar keduanya telah mencapai US $1,53 milyar dan mencapai surplus sekitar 17,35 % dari total perdagangan kedua Negara.
The Department of Trade in September 17-18, 2008 had bilateral meeting with Turkey in Istanbul. The meeting is a part of Indonesia-Turkey Joint Commission Meeting for Economic and Technical Cooperation. As many as 50 businessmen from Indonesia and Turkey attended the meeting. The meeting is not only meant to increase bilateral trade but also to promote investment in Indonesia and Turkey.
“Indonesia is very prospective investment destination country because it has big natural resources and big number of populations. In the same time, Indonesia’s economy is now very stable. For these reasons, Indonesia can be one of the major Turkey’s investment destination countries,” the Minister of Trade Mari Elka Pengestu said. Through the business forum, Mari added, it is expected to be able to increase bilateral trade, expand investment opportunity, and open export-import chance. The private sectors from the two countries can also do new investment.
For Indonesia, Turkey is the promising market. With GDP totaled USD 12.900 per capita and the number of population totaled 71.9 million people, and the prospect of Turkey to be UE member, Turkey can be one of the gates for Indonesian products exported to other UE countries. In 2003, the total trade between Indonesia and Turkey was still USD 312 million but in 2007 the total trade has reached USD 1.53 billion. The trade surplus was recorded about 17.35% of the total trade of the two countries.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar